BeritaTerkini.Info - Turonggo Cipto Manunggal (TCM)'s Jaranan arts community is pleading with the government to allow traditional arts performances in as many public areas as feasible.
This is a result of the government's limited focus on specific events thus far and lack of regular openings of public art spaces.
According to TCM Lampung's General Chairperson, Joni Iswandi, open spaces are necessary for traditional arts associations to showcase and present a variety of regional arts to the general public.
The fact that there are so many actors and fans of Jaranan, spanning all age groups from kids to adults, is regrettable. They do not, however, have any other outlet for expression than specific activities.
“Iya, kami akui pemerintah memang sudah melibatkan kami dalam sejumlah kegiatan kedinasan. Namun ada baiknya jika pemerintah membuka ruang publik untuk pertunjukan seni tradisional yang rutin dilaksanakan. Terkadang anak-anak di paguyuban saya itu sangat semangat, tidak melulu terkait uang, tapi mereka membutuhkan tempat untuk berekspresi dan diapresiasi, serta menghibur masyarakat” ungkapnya, Senin, 4 Desember 2023.
Kerajinan hiburan rakyat Jaranan tetap bertahan meski mengalami perubahan kontemporer.
Jumlah peminatnya terus bertambah. Bahkan, TCM Lampung berinovasi dengan menampilkan band-band koplo atau dangdut saat pementasan jaranan agar tetap digemari masyarakat luas.
“Kami terus berbenah agar masyarakat melek betapa indahnya seni tradisional Indonesia. Salah satunya kami rutin untuk mengikuti kegiatan-kegiatan agar seni jaranan tidak tergerus zaman. Selain itu, TCM Lampung juga merangkul band koplo atau dangdut untuk turut serta meramaikan pertunjukan jaranan,” kata dia.
Selain mendorong pemerintah mendirikan ruang seni publik. Pada tahun mendatang, TCM Lampung juga meminta agar pemerintah mengalokasikan dana kepada organisasi kesenian yang ada di Provinsi Lampung.